Pada sore hari, Jumat Agung 7 April 2023, Peringatan Kisah Sengsara “Wafat” Tuhan kita Yesus Kristus.
Tekanan utama adalah Kisah Sengsara, Doa Universal dan Penghormatan Salib serta kemudian Komuni Kudus. Kisah Sengsara, dinyanyikan dari awal sampai akhir tanpa disela dengan nyanyian-nyanyian. Kisah Sengsara adalah bagian dari Injil yang harus didengar secara lengkap dan kontinu. Organ digunakan hanya untuk memberikan nada dasar pada saat hendak memulai nyanyian dan Kisah Sengsara.
Ritus Penghormatan Salib dilaksanakan sebagai berikut:
Penghormatan Salib dilaksanakan dengan memberi hormat dan sembah sujud dari tempat masing-masing umat. Pada saat hendak memulai Prosesi Pelepasan Selubung Corpus pada Salib utama, para PLBKS segera membawa Salib yang akan dihormati Umat ke titik-titik yang sudah ditentukan di mana PLBKS dan misdinar pembawa lilin akan berdiri.
Khusus Perayaan Pada Pukul 14.00 Wib di Gereja Paroki perayaan dipimpin oleh Uskup Mgr. Kornelius Sipayung, Beliau mengatakan bahwa “Penderitaan di kayu salib dan kisah sengsara menunjukkan ketaatan manusia kepada Allah, rupanya ada tokoh manusia yakni Yesus dari Nazaret, yang sama seperti kita mau taat secara penuh kepada Allah, hingga rela mati di kayu Salib. Apa itu Dosa saudara/i, ?Dosa adalah ketidaktaatan kepada kehendak Allah yang mengakibatkan manusia jatuh, jauh dari Allah, tapi ketaatan kepada Bapa yang ditunjukkan Yesus kepada Allah, memperdamaikan kembali manusia yang sudah jatuh dengan Allah. Dan ini dilakukan oleh Yesus. Dia yang datang dari surga diutus oleh Bapa datang kedunia merangkul semua manusia, untuk mebawa manusia kembali kepada Bapa”.
Salam Damai Kristus !!!